Minnasan Konichiwa, bertemu lagi dengan saya Sani masih dalam Man Jadda Wa Jadda tapi blog ini merupakan blog anak dari centre blog Man Jadda Wa Jada dan dbuat masih dalam rangka pembuatan Project akhir semester 1. Blog pertama adalah Du Noir Surdu Blanc diambil dari bahasa Prancis yang artinya "Hitam Diatas Putih" karene pada hakikatnya warna hitam dan putih adalah warna dasar kehidupan. didalam Du Noir Surdu Blanc anda akan menemukan Novel terjemahan dari Negara Prancis dan Novel terjemahan dari Inggris karya penulis legendaris Connan Doyle. blog kedua adalah season blog ini masih bertema tentang tulis-menulis anda ankan menemukan beberapa karya Dewi Lestari yang diangkat ke layar lebar saja dan quotes dari Dewi Lestari. jujur saja kata Season itu terinspirasi dari satu tempat yang paling ingin saya kunjungi yaitu Jepang karena disana terdapat empat musim dan ke empat musim tersebut selalu indah untuk dinikmati baik musim semi dengan budaya hanami, atau musim panas dengan berjalan-jalan dipantai, atau musim gugur dengan semua tanaman berubah menjadi kuning, merah dan orange juga musim dingin bisa kita nikmati dengan bermain salju. Blog ketiga adalah Bienvenue2, Bienvenue berasal dari bahasa Prancis yang artinya selamat datang, disini anda bisa menemukan sinopsis novel Dewi Lestari baik yang diangkat menjadi film laya lebar maupun tidak dan tentu saja anda bisa membaca quotes dari penulis ternama Tere Liye, dan yang terakhir adalah blog doa usaha doa didalam blog ini anda akan menemukan beberapa sinopsis novel Andrea Hirata dan tentunya quotes dari Andrea Hirata. Selamat membaca minnasan.
Minnasan Konnichiwa, masih dalam postingan tentang dunia
pernovelan nih wkwk, kali ini saya akan berbagi mengenai novel terbarunya Andrea
Hirata. Tapi synopsis ini tidak saya buat sendiri melainkan saya dapatkan dari
sumber yang dibawah sudah saya cantumkan alamatnya. Setelah sukses besar dengan
novel Laskar Pelangi yang mendapatkan banyak penghargaa dan diterjemahkan
kedalam beberapa bahasa, akhir mei 2015 lalau penulis berbakat Andrea Hirata
kembali meluncurkan sebuah Novel berjudul Ayah, masih mengambil tema ditempat
kelahirannya Belitong novel Andrea Hirata kali ini mengangkat tema tentang
cinta seorang ayah kepada anak dan istrinya serta persahabatan, tentunya masih
dengan sentuhan-sentuhan bahasa yang memiliki nilai sastra yang tinggi yang
disajikan kedalam beberapa puisi membuat kita yakin bahwa Andra Hirata
merupakan salah satu penulis yang memiliki bakat luar biasa, selamat membaca.
Sabari, Tamat, dan Ukun adalah
sahabat yang tidak terpisahkan. Tetap saja dalam persahabatan ada
perbedaan-perbedaan yang membuat mereka menjadi semakin akrab dan seperti
keluarga. Seperti halnya dalam masalah pelajaran, Tamat dan Ukun selalu
bersaing untuk menghindari rangking terbawah, sementara Sabari melenggang mulus
diperingkat atas. Ibarat langit dengan bumi. Namun dalam hal cinta, Tamat dan
Ukun (kecil) mempunyai selera yang sama. Sudah banyak gadis disukainya, hanya
sebatas suka. Sedangkan Sabari tidak pernah sekalipun ingin merasakan apa itu
cinta. Dia selalu menganggap orang yang jatuh cinta itu sudah gila.
Alur cerita menjadi lebih
menarik tatkala Sabari mulai merasakan cinta kepada salah satu gadis tercantik
Marlena. Hanya saja, semakin dia mengejar; semakin menjauhlah cintanya
tersebut. Perjuangan untuk mengejar cinta sejatinya tidak pernah sedikitpun
goyah. Walau dia tahu semakin dia mencintai, selama itu juga dia akan
tersakiti. Sebuah romantisme cinta yang tidak kalah hebat dengan cerita Romeo
dan Juliet.
Sudut pandang cinta membuat
cerita di novel ini bergairah. Perjuangan Sabari untuk mendapatkan Marlena
akhirnya terbayar sudah. Mereka menikah dan dikaruniai seorang anak. Zorro,
itulah panggilan bayi mungil nan mempesona. Tidak berhenti di sana, Sabari
akhirnya merasakan getirnya hidup. Ditinggal seorang istri yang menikah dengan
orang lain, kemudian mengasuh anak dari kecil hingga berumur hampir tiga tahun.
Dan mendengar ucapan pertama dari si kecil dengan sebutan “aya”. Setelah
beranjak umur tiga tahun, Zorro kecil diambil paksa sang istri (Lena) untuk
hidup dengannya. Kehidupan Lena tak jauh beda, jika Sabari menderita dan
depresi karena ditinggal Lena dan Zorro. Lena sendiri melalui hidup dengan
getir karena menikah beberapa kali, dan selalu kandas karena suaminya
berselingkuh.
Di antara semua itu, pesan yang paling mencolok adalah tentang arti
sebuah keluarga. Di mana Sabari yang selalu mendambakan Zorro agar datang
dipelukannya. Berkumpul dengannya, dan melalui hidup seperti orang lainnya.
Menjadi ayah dan anaknya, dan mengajari anaknya untuk menjadi sosok yang bisa
dibanggakan. Segala pengorbanan sudah dia lakukan untuk cintanya kepada istri,
dan juga cintanya kepada anak. Sosok yang tidak ingin melihat anaknya menangis
dan sengsara.
Sumber : http://www.nasirullahsitam.com/2015/06/review-novel-ayah-andrea-hirata.html
“Jika kita berupaya sekuat tenaga menemukan
sesuatu, dan pada titik akhir upaya itu hasilnya masih nihil, maka sebenarnya
kita telah menemukan yang kita cari dalam diri kita sendiri, yakni kenyataan,
kenyataan yang harus dihadapi sepahit apapun keadaanya.” ― Andrea Hirata
“Orang
cerdas berdiri dalam gelap, sehingga mereka bisa melihat sesuatu yang tak bisa
dilihat orang lain. Mereka yang tidak dipahami oleh lingkungannya, terperangkap
dalam kegelapan itu. Orang yang tidak cerdas hidup di dalam terang. Sebuah
senter menyiramkan sinar tepat di atas kepala mereka dan pemikiran mereka hanya
sampai batas batas lingkaran cahaya senter itu.”
― Andrea Hirata
“Jika
berfikir positif, ternyata mengenal seseorang secara emosional memberikan akses
pada sebuah bank data kepribadian tempat kita belajar banyak hal baru.”
― Andrea Hirata
“Di
sekitar kita ada kawan yang selalu hadir sebagai pahlawan.”
― Andrea Hirata, Edensor
“...berbuat yang terbaik pada titik di
mana aku berdiri, itulah sesungguhnya sikap yang realistis.”
― Andrea Hirata
“Tertawalah,
seisi dunia akan tertawa bersamamu; jangan bersedih karena kau hanya akan bersedih
sendirian.”
― Andrea Hirata, Edensor
“Orang-orang itu telah melupakan bahwa
belajar tidaklah melulu untuk mengejar dan membuktikan sesuatu, namun belajar
itu sendiri, adalah perayaan dan penghargaan pada diri sendiri. (hlm.
197)”
― Andrea Hirata, Padang Bulan
“Langit
adalah kitab yang terbentang" - Sang Pemimpi”
― Andrea Hirata
“Itulah penyakit kalian, orang Melayu.
Terlalu manja, banyak teori kiri kanan, ada sedikit harta, ada sedikit ilmu,
sudah sibuk bersombong-sombong....”
― Andrea Hirata
“Ajaibnya waktu, masa lalu yang
menyakitkan lambat laun boleh berubah menjelma menjadi nostalgia romantik yang
tidak ingin dilupakan.”
― Andrea Hirata, Sang Pemimpi
“tanpa mimpi, orang seperti kita akan
mati... - Arai”
― Andrea Hirata
“...ilmu demikian luas untuk
disombongkan...”
― Andrea Hirata
“Begitu
banyak hidup orang berubah lantaran sebuah pertemuan. Disebabkan hal itu, umat
Islam disarankan melihat banyak tempat dan bertemu dengan banyak orang supaya
nasibnya berubah”
― Andrea Hirata, Padang Bulan
“aku
belajar menaruh hormat kepada orang yang menegakkan martabatnya dengan cara
membuktikan dirinya sendiri, bukan dengan membangun fikiran negatif tentang
orang lain.”
― Andrea Hirata, Cinta di Dalam Gelas
“jika
anda memiliki kesempatan mendapatkan cinta pertama di sebuah toko kelontong,
meskipun toko itu bobrok dan bau tengik, maka rebutlah cepat-cepat kesempatan
itu, karena cinta semacam itu bisa menjadi demikian indah tak terperikan!
”
― Andrea Hirata
“Sudah
kukatakan padamu, Kawan, di negeri ini, mengharapkan bahagia datang dari
pemerintah, agak sedikit riskan”
― Andrea Hirata
“aku tak habis mengerti, mengapa
orang-orang gampang sekali mengata-ngatai pemerintah. Kalau bicara, sekehendak
hatinya saja. Apa mereka kira gampang mengelola negara? Mengurusi ratusan juta
manusia? Yang semuanya tak bisa diatur. Kalau mereka sendiri yang disuruh
mengurusi negara, takkan becus juga!”
― Andrea Hirata, Cinta di Dalam Gelas
“Namun, ternyata, jika seseorang hanya
memikirkan seseorang, bertahun-tahun, dan dari waktu ke waktu mengenai isi
hatinya sendiri dengan cinta hanya untuk orang itu saja, maka saat orang itu
pergi, kehilangan menjelma menjadi sakit yang tak tertangguhkan, menggeletar
sepanjang waktu. (hlm. 238)”
― Andrea Hirata, Padang Bulan
Penerbit :
Bentang Pustaka
Tahun Pertama terbit : 2005
Jumlah Halaman : 529
“jika kita berupaya sekuat tenaga menemukan
sesuatu, dan pada titik akhir upaya itu hasilnya Nihil, sebenarnya kita telah
menemukan apa yang kita cari, yaitu sebuah kenyataan. Kenyataan yang harus kita
hadapi, sepahit apapun keadaannya”
Minnasan Konnichiwa, wah gimana nih tadi sudah saya
buka dengan salah satu quotes dari Laskar Pelangi ? quotes nya mantap jiwa kan
? kali ini saya akan berbagi cerita tentang novel Laskar Pelangi karya Andrea
Hirata, siapa sih yang gak tau novel legendaries ini ? yah minimal kalo gak tau
novel nya pasti udah sering banget nonton filmnya, sampe-sampe nih yah kalo gak
salah penggalan ceritanya masuk kedalam sakah satu soal ujian nasional bahasa
Indonesia,hehe saking terkenalnya yah. Novel ini sudah diterjemahkan kedalam
berberapa bahasa gitu sih kalo yang saya dengar saat Andrea Hirata diwawancarai
di sebuah talk show, novel ini pula yang menghantarkan Andrea Hirata menjadi
salah satu penulis yang diakui keberadaan nya di dunia. Synopsis ini tidak saya
tulis sendiri melainkan saya ambil dari sumber yang sudah saya cantumkan
alamatnya dibawah, bukan karena saya belum membaca novel nya satu belum
menonton filmnya tapi karena waktu dan keadaan, karena saya membuat artikel ini
untuk memenuhi tugas, tapi setelah UAS artikel ini akan saya perbarui. Saya sendiri
menonton filmnya terlebih dahulu ketimbang membaca novelnya, barulah saat saya
kelas dua SMA saya meminjam Novel ini di perpustakaan sekolah saya dan dimarahi
petugas penjaga karena saya meminjam buku ini secara illegal haha jangan ditiru yah, ini dia synopsisnya,
selamat membaca minnasan.
Novel berjudul Laskar Pelangi ini adalah novel pertama dari serangkaian
tetralogi milik Andrea Hirata. Buku lanjutan Laskar Pelangi ini, berturut-turut
adalah Sang Pemimpi, Endesor. serta Maryamah Karpov. Laskar Pelangi sendiri
telah menjadi buku sastra terlaris sepanjang sejarah perbukuan di Indonesia.
Dan perkembangan terakhirnya, novel apik ini telah diterbitkan di berbagai
benua dalam berbagai bahasa. Apa yang menarik dari novel Laskar Pelangi ini?
Secara garis bersar, novel ini bercerita kehidupan kanak-kanak beberapa bocah
di Belitong. Andrea Hirata memulainya dengan kisah miris dunia pendidikan di
Indonesia dimana sebuah sekolah yang keurangan murid hendak ditutup. Sekolah
tersebut adalah SD Muhammadiyah di Gantung Belitung Timur. Namun, karena murid
yang terdaftar genap 10, sekolah dengan bangunan seadanyatersebut tetap
diijinkan beraktifitas seperti biasanya. Ke-sepuluh murid tersebut adalah para
laskar pelangi. Nama yang diberikan guru mereka bernama Bu Mus, oleh karena
kegemaran mereka terhadap pelangi. Siapa saja mereka?
Tokoh dalam novel ini adalah Ikal, Lintang, Sahara, Mahar, A Kiong, Syahdan,
Kucai, Borek, Trapani, dan juga Harun. Mereka adalah sahabat yang kisahnya
memesona dunia lewat tangan dingin sang penulis. Buku laskar pelangi bercerita
keseharian mereka di sekolah dan di lingkungan sosial. Mereka adalah anak-anak
desa dengan tekad luar biasa. Perjalanan mereka dipenuhi kejadian yang tak
terduga. Secara perlahan mereka menemukan keunggulan ddalam diri dan
persahabatan. Ini mungkin yang menjadi titik fokus Andrea Hirata. Ia juga
piawai menyisip komedi dalam kisah ini.
Sudut pandang bercerita dalam novel ini menggunakan orang pertama yakni “aku”.
Aku sendiri adalah si Ikal. Ia anak yang pandai meski berada di urutan kedua
setelah Lintang, bocah terpandai di dalam kelas mereka. Si Ikal ini menaruh
minat yang besar pada sastra. Hal ini terlihat dari kegemarannya menulis puisi.
Lain lagi dengan tokoh Lintang. Ia digambarkan sebagai anak yang sangat jenius.
Orangtuanya seorang nelayan, yang miskin dan hanya tidak memiliki perahu.
Mereka memiliki keluarga dalam jumlah yang melimpah, 14 kepala. Lintang sangat
suka matematika. Namun, cita-citanya menjadi seorang ahli matematika harus
terpangkas dengan tuntutan membantu orangtua menafkahi keluarga. Terlebih saat
ayahnya meninggal.
Tokoh lainnya adalah Sahara. Ia merupakan anak
perempuan satu-satunya dalam cerita ini. Ia berpendirian kuat dan cenderung
keras kepala. Sementara itu, Mahar, ia digambarkan bertubuh ceking dan
mencintai seni. Ia suka menyanyi dan gemar pada okultisme. Tokoh berikutnya
adalah A kiong. Dari namanya sangat jelas kalau ia merupakan keturunan
Tionghoa. Ia sangat menyukai Mahar dan mengikutinya kemanapun. Ia digambarkan
tak rupawan tetapi hatinya “tampan”.
Lanjut ke Syahdan. Perangainya ceria meski ia tak
pernah menonjol dalam kelas. Sementara itu Kucai, adalah tokoh dalam cerita
yang didaulat menjadi ketua kelas. Ia digambarkan menderita penyakit rabun jauh
sebab ia kekurangan gizi. Borek, Trapani dan Harun adalah anggota laskar`
pelangi yang terakhir. Borek digambarkan sebagai anak yang terobsesi dengan
otot. Ia ingin menjadi lelaki yang paling macho. Trapani, ia tampan dan pandai.
Ia lengket dengan sang ibu. Terakhir, Harun. Ia istimewa sebab ia berbeda
dengan anak-anak lainnya. Ia mengalami keterbelakangan mental. Namun menurut
beberapa orang, tokoh Harun ini digambarkan dengan cukup manis sehingga banyak
yang jatuh cinta pada sosoknya.
Novel laskar pelangi berkisah perjuangan hidup kesepuluh anak ini menghidupkan
cita-cita di antara kehidupan mereka yang berat. Ada dinamika di dalamnya.
Manis meski berat. Kisah khas anak-anak yang memandang dunia dengan ambisi yang
sederhana. Andrea Hirata, meski banyak dihujat sebab mengklaim cerita ini
nyata, memang terkesan berlebihan dalam beberapa hal. Namun toh, sebagai novel
pembangun, Laskar Pelangi berhasil merubah secuil dunia pendidikan kita, merecharge semangat
mereka yang lain untuk meraih ilmu.
selain itu novel ini diangkat menjadi film layar lebar yang sukses dengan jumlah penonton terbanyak keempat setelah film lain. Disutradarai oleh Riri Riza dan produser Mira Lesmana serta dibintangi oleh aktris Cut mini, Mathias Muchus, dll.
Andrea Hirata Seman Said Harun
lahir di pulau Belitung pada tanggal 24 Oktober 1982. Ia dikenal sebagai
seorang penulis novel yang karyanya diangkat ke layar lebar teater musikal.
Andrea Hirata adalah lulusan S1
Ekonomi Universitas Indonesia. Setelah menyelesaikan studi S1 di UI, pria yang
kini masih bekerja di kantor pusat PT Telkom ini mendapat beasiswa Uni Eropa
untuk studi Master of Science di Université de Paris, Sorbonne, Perancis dan
Sheffield Hallam University, United Kingdom.
Tesis Andrea di bidang ekonomi
telekomunikasi mendapat penghargaan dari kedua universitas tersebut dan ia
luluscumlaude. Tesis itu telah diadaptasi ke dalam Bahasa Indonesia dan
merupakan buku teori ekonomi telekomunikasi pertama yang ditulis oleh orang
Indonesia. Buku itu telah beredar sebagai referensi Ilmiah.
Pada tahun 1997, Andrea Hirata resmi menjadi
pegawai PT Telkom. Niatnya untuk menuliskan pengabdian sang inspiratornya
kembali membuncah manakala dia menjadi relawan untuk korban tsunami di Aceh.
Ketika dia melihat rumah, sekolah, dan berbagai bangunan yang ambruk, memorinya
akan masa kecilnya dan tentu saja, Bu Mus memantapkan hatinya untuk menuliskan
perjuangan guru tercintanya itu ke dalam sebuah karya sastra. Kemudian,
Andrea Hirata berhasil membuat novel Laskar Pelangi hanya dalam waktu tiga
minggu.
Namanya makin melejit seiring kesuksesan novel
pertamanya, LASKAR PELANGI. Novel tersebut kemudian jadi best
seller. Selain LASKAR PELANGI, ia juga menulis SANG
PEMIMPI dan EDENSOR, serta MARYAMAH KARPOV.
Walaupun sebenarnya Andrea Hirata tidak berniat
untuk mempublikasikan novel atau mengirimkannya pada penerbit, Laskar pelangi
tetap sampai pada penerbit. Begitu banyak penghargaan yang Andrea Hirata
terima. Beberapa di antaranya adalah penghargaan dari Khatulistiwa Literaly
Award (KLA) pada tahun 2007, Aisyiyah Award, Paramadina Award, Netpac Critics
Award, dan lain sebagainya.
Sukses dengan novel tetralogi, Andrea merambah
dunia film. Novelnya yang pertama, telah diangkat ke layar lebar, dengan judul
sama, LASKAR PELANGI pada 2008. Dengan menggandeng Riri Riza
sebagai sutradara dan Mira Lesmana sebagai produser, film ini menjadi film yang
paling fenomenal di 2008. Dan jelang akhir tahun 2009, Andrea bersama Miles
Films dan Mizan Production kembali merilis sekuelnya, SANG PEMIMPI
Sumber
: http://profil.merdeka.com/indonesia/a/andrea-hirata
Neng Sani Meilani kadang dipanggil Mae, Mahasiswi Politeknik Negeri Bandung Prodi D3-Marketing Management :) keep calm and LOVE marketing, fight till the end and never give up :)